Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Karena itu, "Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, Penolongku dan Allahku" ( Mazmur 42:12 ).
42:5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, v hai jiwaku, dan gelisah w di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! x Sebab aku akan bersyukur y lagi kepada-Nya, penolongku z dan Allahku! a Mazmur 42:11
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada BAPA! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan TuhanKu". Mazmur 42 : 6. Horatio G. Spafford adalah seorang ahli hukum terkenal di Chicago. Pada tahun 1860-an, ia memiliki kehidupan keluarga yang bahagia.
Renungan Harian Rabu, 02 Agustus 2023 Bacaan: Mazmur 43:5, “Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada ALLAH! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan ALLAH-ku.“
Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: ”Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?” Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: ”Di mana Allahmu?” Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?
43:4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku! 43:5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! hGbY.
  • bcof5q19d5.pages.dev/322
  • bcof5q19d5.pages.dev/30
  • bcof5q19d5.pages.dev/197
  • bcof5q19d5.pages.dev/77
  • bcof5q19d5.pages.dev/345
  • bcof5q19d5.pages.dev/231
  • bcof5q19d5.pages.dev/166
  • bcof5q19d5.pages.dev/151
  • bcof5q19d5.pages.dev/348
  • mengapa engkau tertekan hai jiwaku